Selasa, 24 Maret 2015

Laporan Kunjungan Pameran Seni

Laporan Kunjungan Pameran Seni
Pada hari Senin, 23 Maret 2015 lalu, sekolah SMA 48 Jakarta mengadakan pameran seni yang diselenggarakan oleh kakak kelas 12 demi mengambil nilai ujian seni budaya mereka. Saya sebagai murid kelas 11 SMA 48 diperkenankan untuk mengunjungi pameran seni budaya tersebut.


Pameran seni yang pertama kali saya kunjungi adalah pameran kelas 12 IPA 4 "Jalan-Jalan Bareng A'A dan Teteh". Saya melihat berbagai macam karya yang terbuat dari beraneka ragam bahan. Contohnya adalah handcraft buatan Nabila Ukhti Latifah berupa cake dari bahan tepung clay.
Berarti, bahan dasarnya adalah bahan lunak. Kemudian, ada boneka dengan media cangkang telur dan clay karya Mutia Dinda yang merupakan campuran dari bahan keras dan bahan lunak. Ada juga karya yang terbuat dari bahan tekstil, yaitu karya Rahma Yanti berupa boneka dengan media benang wol. Pameran kelas bertema Jawa Barat ini benar-benar unik dan menarik.

Setelah itu, saya mengunjungi pameran kelas 12 IPS 3 "7 Manusia Baheula". Karya-karya yang dipamerkan benar-benar bagus, salah satunya adalah karya kakak kelas saya, Farhatul Mutmainah, yang berjudul "Cherry Blossom". Karya ini berupa lukisan pohon sakura yang bahan dasarnya bervariasi. Ada cat kanvas, kapas, popcorn, dan batangan kayu. Hal pertama yan dilakukan untuk membuat karya ini adalah membuat sketsa. Kemudian, sketsa diwarnai menggunakan cat kanvas. Setelah itu, kapas, popcorn, dan batang kayu ditempelkan untuk perhiasan.

Saya mengunjungi berbagai macam pameran yang tidak kalah hebatnya. Pameran yang terakhir saya kunjungi adalah pameran kelas 12 IPA 5 "Art Exhibition, Universal East Java Culture". Di pameran kelas ini, saya melihat karya Kak Komalasari yang menurut saya memiliki nilai jual tinggi. Karya itu berupa miniatur masjid bernama "Masjid Qamar wa Najm". Untuk membuatnya, pertama buat sketsa terlebih dahulu. Kemudian dibuat dasarnya. Lalu, ukur skala masjid yang ingin dibuat dengan teliti dan gunakan imajinasi untuk membangun sebuah masjid yang indah. Setelah itu, tempet sesuai sketsa. Dalam proses penempelan, dibutuhkan banyak alat perekat, contohnya doubletape, lem kertas, dan lain-lain.

Menurut saya, semua pameran seni kelas 12 benar-benar menarik. Karya yang dipamerkan beraneka ragam. Ada yang terbuat dari bahan lunak berupa clay, ada yang terbuat dari bahan tekstil berupa benang wol dan kain flanel, ada juga yang dibuat dengan menggunakan teknologi informasi, contohnya karya Fatihisa Rizki N. yaitu "Lampu Memori". Karya ini berupa kreasi lampu yang ditempeli film negatif . Saya sangat senang karena sudah mengunjungi pameran seni kakak-kakak kelas saya. Semoga semua kakak kelas saya sukses selalu.

Selasa, 27 Januari 2015

Prakarya LKS Bab 1 Uji Pengetahuan 3

Uji Pengetahuan 3
  1.  Apa yang dimaksud dengan produksi? 
  2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses produksi 
  3. Jelaskan yang dimaksud dengan bahan baku! 
  4. Sebutkan sumber internal dalam aspek keuangan! 
  5. Apakah yang dimaksud dengan break-even point (BEP)?
Jawab:


  1. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
  2. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses produksi antara lain sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan, jenis dan mutu produksi, jenis produknya, serta pengendalian proses produksi.
  3. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Misalnya, produk kursi kayu bahan bakunya adalam rotan. 
  4. Sumber internal meliputi tabungan sendiri, setoran dari pemegang saham, menjual barang yang kurang produktif, menjual barang yang menguntungkan, serta fasilitas/tempat milik sendiri, seperti tanah dan bangunan.
  5. BEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas)